Tag Archives: jared diamond

Membaca Lagi, Terinspirasi Lagi!

Sumber: Unsplash oleh Arif Riyanto dan Brittney Weng

Sudah beberapa lama sejak terakhir aku membaca buku dengan fokus. Sebelumnya, aku memang terus mencoba menyempatkan waktu untuk membaca, tapi selalu ada hal-hal yang mengganggu konsentrasi, sehingga buku yang sedang terbaca akhirnya terlupakan.

Dan ingatanku pun bukan tergolong ingatan yang baik, sehingga sebagian isinya juga terlupakan. Biasanya, aku terpaksa mengulang-ngulang lagi apa yang sebelumnya sudah kubaca. Sangat tidak efisien.

Beberapa minggu yang lalu, entah kenapa, suasana hati tidak jelas, rasanya jenuh bukan main. Kalau suasana hati buruk atau dilanda emosi, lebih mudah untuk mengatasinya, bersenang-senang sedikit atau menyelesaikan masalah yang membuat emosi buruk akan melenyapkannya. Tapi, bagaimana kalau yang justru suasana hati hanya datar, segala serba tidak menarik?

Apa pun, bahkan hobi yang paling disenangi pun tampak tidak menggiurkan untuk dilakukan.

Pada saat inilah, tiba-tiba terpikirkan ide brilian. Aku selalu melihat adegan-adegan di film atau iklan atau sejenisnya tentang seseorang yang menghabiskan waktu dengan membaca sendirian di kafe. Dan, tiba-tiba saja juga, aku ingin melakukannya.

Aku bukan tipe yang hobi pergi ke restoran atau kafe sendirian. Kenapa? Aku kurang tahu, rasanya ganjil dan seakan aku jadi bahan tontonan. Mungkin karena tidak terbiasa pula.

Baru dalam pikiran, suasana hatiku langsung jadi cerah seketika. Inilah yang terjadi kalau kau biasa berfantasi. Hehe. Begitu aku memasuki Gramedia, yang sudah lama tidak kudatangi, perasaan nostalgia langsung membuncah. Pasalnya, sewaktu kuliah, hampir setiap hari aku mengunjungi Gramedia yang sangat dekat dengan kampus.

Tidak perlu membeli buku, menghirup aromanya pun sudah sangat menyenangkan.

Aku bahkan tidak tahu buku apa yang mau kubeli. Hanya berpikir, apa pun yang menarik, akan langsung kusambar. Sampailah pada rak bagian sejarah, atau mungkin yang lain. Sudah kubilang, kan, ingatanku jelek. Hehe.

Saat kulihat, aku tertarik pada tiga buku sekaligus. Pertama, buku tentang Pramoedya Ananta Toer yang ditulis oleh Eka Kurniawan, salah dua pengarang favoritku, Kedua, buku yang berjudul ‘Noise’ yang kurang-lebih menceritakan tentang kesalahan-kesalahan pada logika manusia, yang benar-benar membuatku penasaran, dan, ketiga, Sapiens: Sejarah Singkat Riwayat Manusia, buku yang dari dulu tenar dan digadang-gadangkan banyak orang.

Singkatnya, aku memilih Sapiens, untuk melihat apa benar buku itu semenarik yang diceritakan orang-orang? Jawabannya, setelah aku membaca separuh dari buku itu, ya. Memang gaya bercerita Prof. Yuval Noah Harari ini sangat menarik.

Belum lagi, Yuval Noah Harari suka melontarkan frasa-frasa yang menurutku lucu. Salah satu yang kuingat adalah ‘Romeo Neandertal dan Juliet Sapiens’ ketika menggambarkan hubungan DNA antar keduanya. Nantilah, aku akan bahas lagi resensi soal buku ini.

Yang pasti, ternyata membaca buku mencerahkan lagi suasana hati dan kegairahan yang sempat hilang. Mungkin, mencicipi wawasan baru yang menjentik ide-ide dan pikiran-pikiran baru adalah hal yang kuperlukan pada hidup yang menjemukan ini.

Bahkan, aku terinspirasi untuk menulis lagi di blog dan menghidupkan lagi aktivitas medsos. Bravo, buku dan penyampaian informasi mendalam yang mereka bawa buat kita!